The best Side of langit33
The best Side of langit33
Blog Article
Penafsiran ketiga itulah yang mengandung motivasi untuk menuntut ilmu dan mengembangkan teknologi. Sebab manusia tidak bisa melintasi langit dan bumi kecuali dengan kekuatan, buah dari ilmu dan teknologi. Meskipun demikian, tetap saja terbatas.
32-33. “Dan Kami jadikan langit itu sebagai atap,” bagi bumi yang kalian berada di atasnya “yang terpelihara,” dari kerobohan, "Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah.
يَقُولُ الإنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ. كَلا لَا وَزَرَ. إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ
Your browser isn’t supported anymore. Update it to get the most effective YouTube knowledge and our newest options. Learn more
وَالَّذِينَ كَسَبُوا السَّيِّئَاتِ جَزَاءُ سَيِّئَةٍ بِمِثْلِهَا وَتَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ مَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ عَاصِمٍ كَأَنَّمَا أُغْشِيَتْ وُجُوهُهُمْ قِطَعًا مِنَ اللَّيْلِ مُظْلِمًا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Ayat ini menyeru jin dan manusia jika mereka sanggup menembus, melintasi penjuru langit dan bumi karena takut akan siksaan dan hukuman Allah, mereka boleh mencoba melakukannya, mereka tidak akan dapat berbuat demikian.
Kemudian Allah Ta’ala berkata kepada Adam ‘alaihisalam “Beritahukanlah kepada mereka nama-nama makhluk yang ditampilkan di hadapanmu itu.” Maka Adam memberitahukan nama-nama itu satu persatu sampai-sampai menyebutkan nampan dan piring.
" Ibnu Abbas menjawab, "Bagaimanakah menurut kalian, langit dan bumi saat keduanya masih menjadi satu, tentu di antara keduanya tiada lain kecuali hanya kegelapan. Demikian itu agar kalian mengetahui bahwa malam itu terjadi sebelum siang."
Mereka tidak mempunyai kekuatan sedikit pun dalam menghadapi kekuatan Allah swt. Menurut sebagian ahli tafsir, pengertian sulthan pada ayat ini adalah ilmu pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan ilmu manusia dapat menembus ruang angkasa.
Artinya: Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
Allah ta'ala berfirman: “wahai Adam beritahukanlah nama-nama benda tersebut kepada mereka yang tidak sanggup mereka ketahui”. Dan setelah Adam Alaihissalam memberitahukan kepada mereka nama-nama itu, Allah berfirman kepada malaikat: “sungguh Aku telah mengabarkan kepada kalian bahwa Aku ini lebih mengetahui apa-apa yang samar bagi kalian baik di langit maupun di bumi, dan Aku lebih mengetahui terhadap apa yang kalian tampakkan maupun rahasiakan.”
Dari sini terlihat langit33 depo kemuliaan Adam dibandingkan para malaikat. Kemudian Allah menegur mereka dalam firmanNya,”Bukankah sudah Aku katakan kepada kalian, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui segala apa yang kalian tampakkan dan apa yang kalian sembunyikan.”
Atiyyah Al-Aufi mengatakan bahwa langit ini dahulunya merupakan sesuatu yang terpadu, tidak dapat menurunkan hujan, lalu menurunkan hujan. Bumi ini juga dahulunya merupakan sesuatu yang terpadu tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan, lalu dijadikan dapat menumbuhkan tetumbuhan.
Ibnu Abud Dunia telah menuturkan sebuah kisah di dalam kitabnya yang berjudul At-Tafakkur wal I'tibar, bahwa sejumlah ahli ibadah Bani Israil melakukan tana brata selama tiga puluh tahun. Seseorang dari mereka bila melakukan ibadah selama tiga puluh tahun, pasti ia dinaungi oleh awan. Tetapi ada seseorang dari mereka yang sudah menjalani ibadahnya selama tiga puluh tahun, namun masih juga tidak ada awan yang menaunginya, tidak seperti yang terjadi pada teman-temannya. Lalu lelaki itu mengadu kepada ibunya tentang apa yang dialaminya.
Makna yang dimaksud dari semua pendapat ialah seandainya kalian pergi melarikan diri di hari kiamat, niscaya para malaikat dan malaikat Zabaniyah (juru siksa) akan mengembalikan kalian ke padang mahsyar, yaitu dengan mengirimkan nyala api dan cairan tembaga yang dilebur terhadap kalian hingga pada akhirnya kalian pasti kembali. Karena itulah dalam firman berikutnya disebutkan: